Forum Kajian Ilmiah KRISTAL (FORKIS) #2
“INOVASI
PENDIDIKAN INDONESIA”
Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode,
yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau
kelompok orang (masyarakat), baik berupa invensi atau diskoveri yang digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Tujuan dari inovasi pendidikan adalah memaksimalkan
(efisiensi, efektivitas dan relevansi) segala kemampuan dalam bidang pendidikan
seperti tenaga, uang, sarana prasarana.
Komponen pendidikan atau komponen system sosial yang memungkinkan untuk dilakukan suatu inovasi adalah
pembinaan personalia, banyaknya personalia dan wilayah kerja, fasilitas fisik,
penggunaan waktu, perumusan tujuan, peran yang diperlukan, wawasan dan
perasaan, bentuk hubungan antar bagian, dan strategi. Faktor-faktor utama yang
perlu diperhatikan dalam inovasi pendidikan adalah pendidik, peserta didik,
kurikulum, fasilitas, dan program atau tujuan. Dalam inovasi pendidikan secara
umum dapat dibedakan menjadi 3 model inovasi yang baru yaitu :
1.
TOP DOWN
Top Down Innovation adalah salah satu usaha pemerintah
untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerataan kesempatan untuk memperoleh
pendidikan, meningkatkan efisiensi waktu dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa top down innovation sama halnya dengan
pendidikan yang otoriter. Pendidikan ini sering dinilai buruk, namun sebenarnya
ada kebaikan didalamnya. Terkadang harus ada penekanan dari pendidik untuk
dijadikan sebuah tempaan bagi para peserta didik agar mereka dapat berkembang
meskipun perkembangan manusia memang sangat bergantung pada motivasi dari
dirinya sendiri. Namun demikian, kebanyakaan manusia cenderung akan lebih
banyak mendapatkan hambatan jika harus berjuang sendirian.
2.
BOTTOM UP
Model
bottom up innovation sangat baik kita
terapkan dalam pendidikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan pada model bottom up innovation ini seorang
pendidik lebih bebas dalam mengeluarkan suatu pendapat atau ide-ide yang
cemerlang. Di sisi lain pendidik dapat lebih kreatif dalam pembelajaran di
kelas, sehingga proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan baik dan tidak
monoton serta dapat mencapai tujuan yang diharapkan oleh pendidik.
3.
QUANTUM LEARNING
Quantum
learning adalah suatu model pembelajaran yang menekankan pada pemberian sugesti dan
dituntut mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan serta efektif. Quantum learning dapat memungkinkan
peserta didik untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan dengan upaya yang
normal dan dibarengi dengan kegembiraan.
Pengembangan Media
Pembelajaran
Media Pembelajaran diartikan segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan atau keterampilan pembelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Pengertian media
pembelajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan untuk membantu
menyampaikan materi pelajaran dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan
pencapaian tujuan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan. Dapat disimpulkan
bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar
guna mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di instansi
pendidikan pada khususnya. Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang
sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran
yang sesuai. Aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara
lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan peserta didik
kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk
karakteristik peserta didik. Jadi, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi
utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan
oleh pendidik.
Metode dan Strategi
Pembelajaran
Metode Pembelajaran adalah cara mengajar
secara umum yang dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, misalnya mengajar
dengan ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan terbimbing dan sebagainya. Strategi
pembelajaran adalah seperangkat
kebijaksanaan yang terpilih, yang telah dikaitkan dengan faktor yang
menetukan warna atau strategi tersebut, yaitu :
1. Pemilihan
materi pelajaran (pendidik atau peserta
didik)
3. Cara
menyajikan materi pelajaran (induktif atau deduktif, analitis atau sintesis,
formal atau non formal)
4. Sasaran
penerima materi pelajaran ( kelompok,
perorangan, heterogen, atau
homogen.
Metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pendidik dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Jenis-jenis metode pembelajaran antara
lain:
1. Metode
pembelajaran ceramah
Metode pembelajaran
ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada
sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah
yang relatif besar. Melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan
metode ceramah, pendidik dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika
bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
2. Metode
pembelajaran diskusi
Metode
pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk
berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat
dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka.
3. Metode
pembelajaran demontrasi
Metode
pembelajaran demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif
untuk menolong peserta didik mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
seperti: bagaimana cara mengaturnya?; bagaimana proses bekerjanya?; bagaimana
proses mengerjakannya?. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana
seorang pendidik atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta)
atau seorang peserta didik memperlihatkan sesuatau proses kepada seluruh kelas.
4. Metode
Pembelajaran Ceramah Plus
Metode
pembelajaran ceramah plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari
satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya.
5. Metode
pembelajaran eksperimental
Metode
pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana peserta
didik melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini peserta didik diberi kesempatan
untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses,
mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri
tentang obyek yang dipelajarinya.
6. Metode
Pembelajaran Resitasi
Metode
pembelajaran resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan peserta
didik membuat resume.
Komentar
Posting Komentar