DISKUSI ILMIAH MAHASISWA (DIKMA) - MEMAKNAI HARI LAHIRNYA PANCASILA
DISKUSI
ILMIAH MAHASISWA
MEMAKNAI HARI LAHIRNYA PANCASILA
MEMAKNAI HARI LAHIRNYA PANCASILA
1 Juni merupakan hari yang
bersejarah bagi bangsa Indonesia. Tepat pada 1 Juni di masa lampau lahirlah
sebuah cetusan yang pada akhirnya menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia. Tepat pada hari itu lahirlah dsara Negara mengandung maksud
sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang merupakan Negara kepulauan yang terdiri
dari ribuan pulau dari Sabang sampai merauke. Dengan dasar Negara ini
diharapkan mampu menjadi pengikat beberapa pulau yang ada di Indonesia menjadi
satu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia dimana tidak ada suatu batas
antara bmi ndonesi di barat, tengah dan timur semua menjadi satu dengan satu
dasar yakni Pancasila. Lima sendi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Meskipun terjadi perubahan kandungan
dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama
masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai
hari lahirnya Pancasila
Negeri yang dibangun berdasarkan
pondasi lima sila, telah berjalan dengan harmonis selama bertahun-tahun.
Toleransi yang tinggi, hingga mampu membuat kekuatan besar bagi Indonesia
memalui persatuannya. Memilik semangat juang yang sama, rasa saling mengerti,
perasaan senasib sepenanggungan telah membuat bangsa ini mampu bertahan
menghadapi berbagai terpaan yang menghantam negeri ini. Pondasi tersebut mampu
membangunkan Indonesia ketika dalam keterpurukan, mampu membangkitkan Indonesia
ketika dalam kelelahan,serta mampu menjadi tuntunan bagi bangsa ini dalam mengarungi
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Indonesia sebagai Negara dengan
jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia memiliki dua potensi besar yang mampu
membangun maupun menggoyahkan bangsa Indonesia. Jumlah penduduk yang besar
merupakan aset bagi pembangunan bangsa, hal tersebut dipertegas bahwa Indonesi
memiliki kesempatan mendapatkan bonus demografi apabila mampu memanfaatkan.
Sedangkan konflik juga memiliki potensi terjadi di Indonesi. Hal tersbut
diperkuat lagi, dengan banyaknya jumlah suku di Indonesia. Pada tahun 2017
presiden Joko Widodo memberikan sebuah slogan yang diharapkan mampu menjadi
perekat kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kata kata “Saya Indonesia,
saya pancasila”. Hal tersebut juga menjadi salah satu bukti komitmen pemerintah
dalam penguatan pancasila yang mengacu pada Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2017. Bersama seluruh komponen bangsa Indonesia diharapkan mampu menerapkan
pancasila dalam sendi-sendi kehidupan sehari-hari. Dilansir dari
nasional.kompas.com presiden Joko Widodo memberikan pernyataan Pancasila itu jiwa dan raga kita. Ada
di aliran darah dan detak jantung kita, perekat keutuhan bangsa dan negara.
Bahkan teriakan "Saya Indonesia, Saya
Pancasila" menggema di dalam Pagelaran Keraton
Ngayogyakarta Hadiningrat hingga Alun-alun Utara. Hal tersebut merupakan salah
satu bukti komitmen bangsa Indonesia untuk menjunjung tinggi nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Mahaiswa
sebagai kaum intelektual dan agen perubahan “agent
of change” juga merupakan salah satu harapan bangsa untuk mendukung
terwujudnya Indonesia yang berkeadilan yang menjunjung tinggi nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-sehari. Lantas apa yang bisa mahasiswa
lakukan? Mahasiwa memiliki julukan agent
of change. Julukan tersebut disematkan kepada mahasiswa karena mahasiswa
memiliki andil besar dalam kemajuan pembangunan bangsa Indonesia. Mahasiswa
mempunyai peran dalam melestarikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
sehari-hari. Meningat catatan sejarah bahwa pemuda senantiasa menjadi pilar dan
motor penggerak untuk mencapai tujuan bangsa, menuntut peran aktuf pemuda
sebagai kekuatan moral serta control social dan agen perubahan segala aspek
pembangunan nasional. Sebagai generasi penerus bangsa yang akan menjadi akar
bangsa ini di masa mendatang harus bisa mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional dengan memiliki 3 modal dasar yang membuat ia mampu disebut sebagai
agent of change (agen perubahan) dan agent of social control (agen pengawas
sosial) yaitu kekuatan moralnya dalam berjuang karena pada intinya apa yang Ia
buat adalah semata–mata berlandaskan pada gerakan moral yang menjadi
idealismenya dalam berjuang. Karena pemuda merupakan suatu potensi bagi negara
sebagai armada dalam kemajuan bangsa. Peran pemuda sangatlah penting dalam mengisi
pembangunan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Dan yang paling utama di
saat era globalisasi seperti sekarang peran mahasiswa sangat berpengaruh
terhadap bangsa. Baik dalam lingkup ilmu pengetahuan, etika, para mahasiswalah
yang akan merubah status suatu bangsa, karena mahasiswa merupakan sosok insan
akademis yang sedang menjalankan aktifitas pendidikan yang terbilang
tingkatannya yang paling tinggi, jika moral mahasiswa buruk maka nama bangsa
juga akan ikut tercemar, jika cara berfikir mahasiswa kearah yang positif maka
Indonesia akan lebih mudah untuk menemukan penemuan-penemuan baru yang akan
mencuitkan nama Indonesia dibelahan dunia maka mahasiswa harus bisa membawa
negara ini kedalam perubahan yang lebih baik. Pemuda pantang menyerah, Majulah
bangsa ini. Mari kita peringati hari lahirnya pancasila sebagai gerbang menju
kebahagiaan serta kemandirian bangsa Indonesia tercinta.
Komentar
Posting Komentar